Ruang Lingkup - Teori Perkembangan Sosiologi Seni

Sosiologi seni sebagai lembaga social dan seni, di satu sisi dapat dipandang sebagai salah satu bidang kajian dan atau pendidikan seni, dan pada sisi lain dapat dipandang sebagai salah satu pendekatan untuk mengkaji, menganalisis, dan meneliti karya seni dalam hubungannya dengan masyarakat (seni). Masyarakat sebagai penikmat, pemerhati, pengkaji, peneliti, pendidik (konsumen), dan pengelola seni terdiri dari komponen-komponen yang menjadi pilar terjadinya proses penciptaan seni. Komponen sebagai pilar yang dimaksud adalah: 1) Pencipta Seni, 2) Penyaji Seni, 3) Pelaku Seni, 4) Pekerja Seni, 5) Pemerhati Seni, 6) Lembaga Seni (Gallery, Sanggar, Maecenas), 7)Alam yang dijadikan objek atau acuan, dan 8) Karya Seni itu sendiri.

Tujuan perkuliahan ini memberikan pemahaman tentang berbagai paradigma sosiologis dalam menganalisis seni baik sebagai produk estetis, objek kajian, maupun sebagai bahan kegiatan proses belajar mengajar. Sosiologi seni sebagai lembaga sosial mempermasalahkan ada tidaknya keterkaitan, interaksi, atau saling pengaruh antara seni dengan bidang-bidang non seni, seperti social, politik, ekonomi, hukum, agama, budaya, dan cabang seni lainnya.

Isi perkuliahan meliputi penjelasan atau pemahaman tentang kajian/studi maupun teori mengenai proses kreatif seni dalam masyarakat serta dalam hubungannya struktur social, politik, ekonomi, hukum, agama, budaya, dan cabang-cabang seni itu sendiri baik dalam bentuk produksi maupun sosialisasinya. Oleh karena itu, setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa dapat memahami sosiologi seni sebagai salah satu bidang spesialisasi sosiologi yang mengkaji kehidupan seni di masyarakat dengan memanfaatkan teori sosiologi yang relevan.

Ruang Lingkup Sosiologi Seni
  1. Sosiologi
  2. Seni: Batasan seni, Fungsi Seni (ritual, hiburan, Pendidikan)
  3. Sosiologi Seni sebagai lembaga social : interaksi dengan bidang non-seni
  4. Sosiologi Seni sebagai bidang kajian seni dalam hubungannya dengan masyarakat.
Kajian : Proses kreatif seni dalam masyarakat, Struktur social dalam masyarakat, Produksi seni dan Konsumen Seni
  1. Sosiologi Seni sebagai Pendekatan
  2. Paradigma dan teori dalam sosiologi
Komponen Seni
  1. Karya Seni : sbg lembaga social-cermin dari nilai-nilai dalam masya, kehidupan, antar masyarakat, dan kenyataan sosial
  2. Seniman
  3. Masyarakat Penikmat
  • kondisi tertentu (mainstream) � mediasi
  • seni tidak otonom
Apakah latar belakang social Seniman menentukan substansi karya seni?
Apakah karya Seniman mewakili golongan/kelas social?
Apakah proses penciptaan karya seni dipengaruhi masy lingkungannya?
Apakah ada penguasa (sponsor, maecenas, pengayom/patron) dlm proses pendiptaan
Apakah karya seni digemari masy dengan sendirinya tinggi mutunya?
Sejauh manakah karya seni sbg dokumen social?
Apakah perkb masya berpengaruh terhadap karya seni-organisasi seni?

Apakah perkb bentuk dan isi karya seni menandakan seniman telah mengabdi kpd selera
Public?
Pandangan terhadap Seni
Seni untuk Seni-�le art pour �le art
Seni untuk Masyarakat-le art pour engage
Seni memberi kenikmatan dan kemanfaatan
Seni awing-awang
Seni yg bertanggung jawab
Seni kontekstual
Seni dalam rangka

Masyarakat dan Seni
  1. Kesamaan struktur
  2. Sbg individu yg memiliki kepentingan/tujuan yg sama
  3. Pencipta seni/Seniman
  4. Penyaji
  5. Pekerja
  6. Penikmat
  7. Pemerhati : Kritikus, peneliti, pengajar
  8. Pengelola : Manajer, sanggar/gallery
PUSTAKA ACUAN
Albrecht, Milton C (eds). 1970. Sociology of Art and Literature. New York: Praeger Publisher.

Damono, Sapardi Joko. 1979. Sosiologi Sastra: Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: Pusat Pembinaan Bahasa.

Faruk. 2003. Pengantar Sosiologi Sastra. Yogykarta: Pustaka Pelajar.
Hutomo, Suripan Sadi. 1997. Sosiologi Sastra Jawa. Jakarta: Balai Pustaka.
Hanna, Judith Lynne. 1987. To Dance is Human. Chicago: The University of Chicago Press.

Hauser, Arnold. 1982. The Sociology of Art. Translated by Kenneth J. Northcott. Chicago and London: The University of Chicago Press.

Jazuli, M. 2003. Dalang, Negara, Masyarakat. Sosiologi Pedalanagan. Semarang: LimPat.
Kartodirdjo, Sartono. 1990. Kebudayaan Pembangunan Dalam Perspektif Sejarah. Yogykarta: Gadjah Mada University Press.

Lomax, Alan. 1968. Folk Song Style and Culture. New Brunswick, New Jersey: The State University.

Lowry, W. McNeil. The Performing Arts and American Society. Englewood Cliff, New Jersey: Printice-Hall, Inc.

Marranca, Bonnie and Gautam Dasguta (ed). 1991. Interculturalism and Performance. New York: PAJ Publication.
Poloma, Margaret M. 1994. Sosiologi Kontemporer. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Ritzer, George. 1992. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Terjemahan Alimanda. Jakarta: Rajawali.

Royce, Anya Peterson. 1977. The Anthropology of Dance. Bloomington and London: Indiana University Press.

Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Williams, Raymond. 1982. The Sociology of Culture. New York: Schocken Books.
Wolf, Janet. 1981. The Sociology production of Art. 1983. Aesthetic and the Sociology of Art.

SOSIOLOGI SENI
1. Pengertian Sosiologi

Dari Auguste Comte (1798-1857) sebagai Bapak Sosiologi, Emile Durkheim (1858-1917), Max Weber (1864-1920), Swingewood (1972), dansosiolog Indonesia Selo Sumardjan.

Objek kajian sosiologi mencakup: masyarakat dalam hubungannya denganperkembangan, perubahan, perbandingan, system atau organisasi.Sosiologi merupakan ilmu sosial yang objeknya adalah masyarakat yang dapat dikaji dari berbagai segi, seperti ekonomi, politik, budaya, hukum, dan pertahanan. Dengan kata lain bahwa persoalan sosiologi sangat kompleks, tetapi pada prinsipnya mempelajari kehidupan nyata manusia secara kolektivitas. Di dalamnya banyak dijumpai paradigma (teori maupun metodologi) yg berbeda, bahkan saling bertentangan(Swingewood dalam Milton C. Albrcht, 1972).

2. Ciri-ciri sosiologi sebagai ilmu pengetahuan.
3. Masyarakat : secara konseptual dan preposisi tentang masyarkat.
4. Kerangka permasalahan sosiologi
5. Paradigma dan Teori-teori Sosiologi
6. Masyarakat dan Kesenian sebagai lembaga social
7. Hubungan interaksi, interelasi, dan refleksi

Masyarakat Agraris Seni Tayub, Ketoprak,
Masyarakat Nelayan Seni Pantun
Lingkungan Istana Seni yg sophisticated � Bedaya, wayang
Lingkungan MetropolisSeni Hiburan
Si-kon PerjuanganSeni bernuansa Perjuangan
Si-kon MultikulturKeragaman Bentuk-Jenis Seni
8. Wilayah kajian Sosiologi Seni
Hubungan Struktural-Fungsional
  • Fungsi seni dalam masyarakat � komunikasi sosial
  • Seni sbg refleksi (nilai) kehidupan masyarakat
Tradisi, Konvensi PANDANGAN DUNIA :Gagasan, aspirasi,
Estetik, Aturan2,IDEOLOGIperasaan yg berkb

Kode2;KESADARAN KOLEKTIFdlm situasi tertentu kondisi Teknologis,Proses Transformasi Institusi, kondisimental secara bertahap

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Mengatasi WhatsApp Tidak Bisa Dibuka di Android

Teori Sosiologi Tentang Teori Klasik, Teori Modern Dan Teori Post Modern

Kamus Bahasa Hokkien | Percakapan Sehari Hari Menggunakan Bahasa Hokkien