Apa Yang Dimaksud Dengan Biaya Produksi?

Pada proses produksi perusahaan manufaktur kegiatan utamanya adalah mengolah bahan mentah menjadi barang jadi. Dalam proses produksi tersebut dibutuhkan biaya yang disebut biaya produksi.
Biaya produksi adalah biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi yang siap dijual�. Mulyadi (2007).
Biaya produksi adalah biaya-biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi atau semua beban yang ditanggung oleh produsen untuk menghasilkan suatu barang atau jasa�. Yana Karyana (2008)

Biaya produksi dalam suatu perusahaan (khususnya manufaktur) merupakan bagian terpenting dalam proses produksi, hal ini dikarenakan biaya produksi dalam perusahaan tersebut merupakan pengeluaran yang paling besar diantara biaya-biaya yang lain dan terjadi terus menerus selama proses produksi terus berjalan.

Biaya Produksi dapat digolongkan sebagai berikut.
1. Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku merupakan salah satu elemen yang paling penting dari biaya produksi. Masalah yang dihadapi manajemen berhubungan dengan bahan yaitu keterlambatan tersedianya bahan akan mempengaruhi kelancaran kegiatan produksi, sedangkan persediaan bahan yang terlalu berlebihan berarti suatu pemborosan modal kerja yang tertanam di dalam persediaan bahan baku yang ada alam perusahaan.
  1. Menurut Ralph S. Polimeni (1985), "Bahan baku adalah bahan mentah dasar yang akan diolah menjadi barang jadi. Biaya bahan baku ada yang bersifat langsung ataupun tidak langsung�.
  2. Menurut Lili M. Sadeli (2004), "Biaya bahan mentah yang secara fisik dapat diidentifikasi sebagai bagian dari barang jadi, dan yang dapat ditelusuri pada barang jadi tersebut dengan cara yang sederhana dan ekonomis.
  3. Menurut Supriyono (1989), "Biaya bahan baku adalah harga perolehan dari bahan baku yang dipakai dalam pengolahan produk�. Berdasarkan pengertian tersebut yang dimaksud dengan biaya bahan baku yaitu biaya yang digunakan untuk membeli bahan baku untuk memproduksi suatu jenis produk.
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Tenaga kerja merupakan pelaku utama dalam produksi, pengeluaran biaya-biaya untuk gaji atau upah tenaga kerja juga sangat besar.
  1. Menurut Lili M. Sadeli (2004), "Biaya tenaga kerja langsung adalah seluruh tenaga kerja yang dapat ditelusuri secara fisik pada barang jadi dengan cara yang ekonomis."
  2. Menurut Supriyono (1989), "Biaya tenaga kerja langsung adalah balas jasa yang diberikan kepada karyawan pabrik yang manfaatnya dapat diidentifikasikan atau diikuti jejaknya pada produk tertentu yang dihasilkan perusahaan."
  3. Menurut Abdul Halim (2010), "Biaya tenaga kerja langsung didefinisikan sebagai pembayaran-pembayaran kepada para pekerja yang didasarkan pada jam kerja atau atas dasar unit yang diproduksi".
Tentang biaya tenaga kerja langsung Ibnu Subiyanto menyatakan :

Biaya tenaga kerja langsung adalah kompensasi yang diberikan kepada semua karyawan yang terlibat langsung dalam pengolahan produk, mudah ditelusur ke produk tertentu, dan merupakan biaya yang besar atas produk yang dihasilkan. Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah kompensasi yang dibayarkan kepada semua karyawan yang tidak termasuk ke dalam tenaga kerja langsung. (Ibnu Subiyanto, 1993).

3. Biaya Overhead Pabrik
Tentang biaya overhead pabrik Supriyono menyatakan :

Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, yang elemennya dapat digolongkan ke dalam :
  1. Biaya bahan penolong
  2. Biaya tenaga kerja tidak langsung
  3. Penyusutan dan amortisasi aktiva tetap pabrik
  4. Reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap pabrik
  5. Biaya listrik, air pabrik
  6. Biaya asuransi pabrik
  7. Biaya overhead lain-lain.
Tentang biaya overhead pabrik Abdul Halim menyatakan

Biaya overhead pabrik (BOP) adalah seluruh biaya produksi yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai biaya bahan baku langsung atau biaya tenaga kerja langsung. Biaya overhead dapat pula didefinisikan sebagai seluruh biaya produksi yang tidak dilacak atau tidak perlu dilacak ke unit produksi secara individual.
  • Biaya overhead pabrik yang dibebankan:
Tentang biaya overhead pabrik yang dibebankan Ibnu Subiyanto menyatakan :

Perhitungan tarif biaya overhead pabrik dilakukan setelah anggaran biaya overhead pabrik dan taksiran produksi ditentukan. Dasar yang digunakan untuk membebankan BOP dipilih dengan kriteria
  1. Ada hubungan langsung antara dasar pembebanan yang digunakan dengan jumlah BOP
  2. Mudah dihitung dan diterapkan
  3. Biaya untuk menghitung kecil.
  4. Tingkatan kegiatan yang diterapkan
Tentang tingkatan kegiatan yang ditetapkan dalam biaya overhead pabrik Ibnu Subiyanto menyatakan :

Kapasitas normal atau jangka panjang, konsep semacam ini mengasumsikan taraf atau tingkat kapasitas yang mantap selama satu periode yang cukup lama untuk menyeimbangkan tingkat produksi yang tinggi dan yang rendah. Dengan demikian kapasitas yang diperkirakan atau diharapkan selama satu periode tidak berubah-ubah.

Perkiraan kapasitas aktual atau jangka pendek, kapasitas yang diperkirakan untuk periode berikutnya dapat dijadikan dasar untuk mengitung overhead. Dengan demikian tarif overhead itu akan berbeda tergantung pada perkiraan peribahan tingkat kapasitas, sebaiknya tarif overhead yang didasarkan pada suatu kapasitas normal akan tetap relatif tetap, walaupun kapasitas aktual berubah.

Pembebanan biaya overhead lebih atau kurang
Tentang pembebanan biaya overhead lebih atau kurang Ibnu Subiyanto menyatakan :

Saldo dalam akun overhead pabrik kolektif biasanya tidak cocok dengan saldo pada alur overhead pabrik terapan karena tidak telitinya perkiraan mengenai salah satu hal berikut:
  1. Taksiran biaya overhead untuk periode bersangkutan
  2. Taksiran produksi (yang tidak sama dengan kapasitas normal)
  3. Efisiensi jam kerja atau jam mesin.
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-biaya-produksi/14039

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Mengatasi WhatsApp Tidak Bisa Dibuka di Android

Teori Sosiologi Tentang Teori Klasik, Teori Modern Dan Teori Post Modern

Kamus Bahasa Hokkien | Percakapan Sehari Hari Menggunakan Bahasa Hokkien