BAB III - Makalah Konsep Manajemen dan Kepemimpinan

Makalah Konsep Manajemen dan Kepemimpinan / Artikel masalah kepemimpinan dan Contoh masalah kepemimpinan beseta solusinya.
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU 

A. BAB 1 Konsep Manajemen Dan Kepemimpinan 

Konsep manajemen, kata manajemen berasal dari bahasa perancis kuno menagement yang memiliki arti "seni melaksanakan dan mengatur". Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal tetapi pada umumnya memiliki magna yang sama. Marry parker follet mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Defenisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Pada defenisi tersebut manajemen menitikberatkan pada usaha memanfaatkan orang lain dalam pencapian tujuan.

Bila dilihat dari literature-literature yang ada pengertian manajemen dapat dilihat dari tiga pengertian
  1. Manejemen sebagai suatu proses, menurut encyclopedia of the social scince yaitu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu dilaksanakan dan diawasi
  2. Manejemen suatu kolektivitasyaitu merupakan suatu kumoilan dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama.
  3. Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, menurut Marry parker follet menyatakan bahwa manejemen sebagai seni dalam menyelesaiakan pekerjaan melalui orang lain
Konsep kepemimpinan, pengertian kepemimpinan adalah faktor kunci dalam kunci suksesnya suatu organisasi serta manejemen. Kepemimpinan adalah entitas yang mengarahkan kerja para anggota organisasi unuk mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan yang baik diyakini mampu mengikat, mengharmonisasikan serta mendorong potensi sumber daya organisasi agar dapat bersaing secara baik. Kepemimpinan juga memiliki sifat kolektif dalam arti segala perilaku yang diterapkan seorang pemimpin akan memiliki dampak luas bukan bagi dirinya sendiri melankan anggota organisasi. Pemimpin adalah individu yang mampu mempengaruhi anggota kelompok atau organisasi guna mendorong kelompok atau organisasi tersebut mencapai tujuan-tujuannya.

Seiring perkembangan zaman kepemimpinan secara ilmiahmulai berkembang secara bersamaan dengan pertumbuhan manajemen ilmiah yang lebih dikenal dengan ilmu tentang pemimpin. Kepemimpinan adlah sifat nilai yang dimiliki oleh seorang leader

B. BAB 2 MODEL DAN TEORI KEPEMIMPINAN

Perkembangan teori kepemimpinan.
  • Teori sifat , sesuai pendekatan yang dilakukan yaitu pendekatan kesifatan, maka teori sifat memusatkan perhatiannya pada sifat-sifat dari pemimpin. Para ahli teori ini mencoba manemukan karkteriski sifat-sifat individual dari pemimpin yang berhasil dan pemimpin yang gagal 
  • Teori perilaku, teori / pendekatan perilaku muncul karena ketidakpuasan terhadap pendekatan teori sifat yang tidak dapat menemukan sifat-sifat pemimpin yang efektif. Teori pendekatan perilaku memusatkan perhatiannya pada perilaku pemimpin tentang apa yang diperbuat dan bagaimana dia melakukan yaitu bagaimana pemimpin menjalankan tugas mendlegasikan tugas berkomunikasi dan memotivasi bawahan dan sebagainya 
Fungsi kepemimpinan

Menurut teori perilaku bahwa agar kelompok organisasi dapat berjalan efektik seorang pemimpin harus melaksanakan 2 fungsi utama kepemimpinan yaitu 
  • Fungsi-fungsi yang berhubungan dengan tugas-tugas atau pemecahan dan penyelesaian
  • Fungsi pemeliharaan kelompok atau sosial yaitu mencakup segala sesuatu yang dapat membantu kelompok berjalan lancar penengahan perbedaan pendapa
Gaya Kepemimpinan 

Gaya kepemimpinan terdiri dari 3 gaya yaitu :
  • Gaya dengan orientasi tugas, yaitu gaya atau perilaku pimpinan yang menekankan bahwa tugas-tugas dapat dilaksanakan dengan baik
  • Gaya dengan orientasi karyawan, yaitu gya perilaku pimpinan yang menekankan pada pemberian motivasi kepada bawahan dalam melaksanakan tugasnya dengan melibatkan bawahan dalam pengambilan keputusan.
  • Teori x dan y dari Mc. Gregor, yaitu strategi kepemimpinan dipengaruhi oleh anggapan-anggapan seorang pemimpin tentang sifat dasar manusia 
BAB 3 MASALAH KEPEMIMPINAN DAN SOLUSINYA

Sebab masalah yang berdampak buruk jika dibiarkan maka dengan cepat akan menjadi masalah yang besar yang sulit diselesaikan. Memecahkan masalah artinya cara untuk mengetahui mempelajari masalah agar bisa diselesaikan langkah-langkah kyang dilakukan antara lain sebagai berikut 
  1. Mencari penyebab terjadinya masalah 
  2. Mencari siapa saja yang terlibat dalam masalah
  3. Bersikap santai tapi serius 
  4. Tidak jangan sampai pekerjaan lain terganggu
  5. Memanfaatkan orang orang disekitar anda
Terlepas dari masalah klasik tersebut ada beberapa masalah sebagai akibat proses pendidikan yang kurang tepat sehingga tercipta out-put dan out-comes yang kurang tepat antara lain adalah.
  1. Pendidikan di indonesia mengahsilkan manusia robot 
  2. Masalah sistem pendidikan yang top-down dari atas ke bawah 
  3. Model pendidikan
Secara garis besar ada dua solusi untuk mengatasi masalah-maslah tersebut yaitu solusi sistematik, solusi teknisi, solusi faktor penentu keberhasilan 

Dari beberapa aliran teori filsafat ternyata yang paling revelan dengan pendidikan adalah
  1. Ensesialisme : idealism, pisahkan teoritik dan praktek
  2. Perenialisme : harus dipelajari metematik
  3. Pragmatisme : yang benar haru diakui oleh lingkungan oleh masyarakat kurikulum harus diakui sekolah miniatur masyarakat 
  4. Rekonstruktime : makna punya cita-cita memiliki target waktu merubah kondisi masyarakat
Solusi Masalah Kepemimpinan Pendidikan 

1. Mengembangkan budaya mutu organisasinya, upaya pengembangan mutu masing-masing institusi berbeda-beda namun dari beberapa pengalaman kami dalam upaya ke arah ini dapat kami sampaikan seperti.
  • Sumber daya
  • Personil
  • Kurikulum
  • Pertanggung jawaban

2. Kepemimpinan pendidikann berbasis pemberdayaan 
3. Efektivitas peran kepala sekolah sebgai pimpinan pendidikan 

BAB.4 GAYA KEPEMIMPINAN

Gaya kepemimpina sangat penting dalam suatu organisasi lembaga karena gaya kepemimpinan mencerminkan apa yang dilakukan pemimpin dalam mempengaruhi para pengikutnya untuk merealisasi visinya. Harold W Boles dan James A Davenport mempergunakan istilah gaya pemimpin bukan gaya kepemimpinan

Gaya-gaya kepemimpinan, salah satu pengelompokkan gaya diuraikan berikut ini :
  1. Gaya kepemimpinan otokritas, gaya ini kadang-kadang dikatakan kepemimpinan terpusat pada diri pemimpin atau gaya direktif. Gaya ini ditandai dengan sangat banyaknya petunjuk yang peran serta anak buah dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.
  2. Gaya kepemimpinan demokratis, gaya kepemimpinan demokratis adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan yang akan dilakukan ditentukan bersamaan antara pemimpin dan bawahan. Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Kepemimpinan demokratis menghargai potensi setiap individu dan mendengarkan nasihat dan sugesti bawahan.
  3. Gaya kepemimpinan delegatif, gaya kepemimpinan delgatif dicirikan dengan jarangnya pemimpin memberikan arahan keputusan diserahkan kepada bawahan dan diharapkan anggota organisasi dapat menyelesaikan permasalahannya sendiri.
  4. Gaya kepemimpinan birokratis, gaya ini dapat dilukiskan dengan kalimat memimpin berdasarkan peraturan perilaku pemimpin ditandai dengan keketatan pelaksanaan prosedur yang berlaku bagi pemimpin dan anak buahnya.
  5. Gaya kepemimpinan laissez faire, gay ini mendorong kemampuan anggota untuk mengambil inisiatif. Kurang interaksi dan kontrol yang dilakukan oleh pemimpin sehingga gaya ini hanya bisa berjalan apabila bawahan memperlihatkan tingkat kompetensi dan keyakinan akan mengejar tujuan dan sasaran cukup tinggi.
  6. Gaya kepemimpinan otoriter/ Authoritaarian, adalah gaya pemimpinan yang memusat segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh sipemimpin yang otoriter tersebut sedangkan para bawahannya hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.
  7. Gaya kepemimpinan karismatis, kelebihan gaya kepemimpinan karismatis ini adalah mampu menarik orang. Mereka terpesona dengan cara bicaranya yang membangkitkan semangatnya biasanya pemimpin dengan gaya kepribadian ini visionaris mereka sangat menyayangi perubahan dan tantangan
  8. Gaya kepemimpinan diplomatis, kelebihan gaya kepemimpinan diplomatis ini ada di penempatan prespektifnya
  9. Gaya kepemimpin moralis, kelebihan gaya kepemimpinan seperti ini adalah umumnya mereka hangat dan sopan kepada semua orang 
  10. Gaya kepemimpinan admistratis, kepemimpinan tipe administratif adalah kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas administratif secara efektif.
BAB 5 TUPOKSI MANAJER DALAM ORGANISASI

Tugas Manajer :
  • Memimpin organisasi 
  • Mengatur organisasi
  • Mengendalikan organisasi 
  • Megembangkan organisasi
  • Mengatsi berbagai masalah yang terjadi dalam organisasi 
  • Menumbuhkan kepercayaan 
  • Meningkatkan rasa tanggung jawab
  • Mengawasi mengendalikan kegiatan organisasi
  • Melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan 
  • Menggali dan mengembangkan potensi sumber daya 
Fungsi manajer :
  • Fungsi perencanaan dari suatu kebijakan yang akan diambil perusahaan serta memprediksikan hasil yang akan didapatkan yang akan diambil tsb
  • Fungsi pengaturan yaitu mengatur membentuk mendelegasikan dan menerapkan jalur suatu wewenang
  • Fungsi pengawasan yaitu mencakup persiapan atau standar kualitas hasil kerja
  • Fungsi kepemimpinan yang membuat orang lain melakukan pekerjaan 
  • Fungsi evaluating yaitu menganalisis hasil dari seluruh kegiatan yang telah dilakukan melaui teknik analisis tertentu.
Problem Manajer :

Untuk mengahadapi problem tersebut kita bisa menggunakan satu dari tiga pendekatan berikut.
  • Entreprenuer approach (pendekatan kewirausahaan)
  • Adaptif approach (pendekatan penyesuaian)
  • Planning approach (pendekatan perencanaan)
BAB 6 KEPEMIMPINAN OPERASIONAL

Ciri dan kompetensi pemimpin operasionalistilah kepemimpinan operasional ini sebagai bentuk kepemimpinan yang berfungsi sebagai pengawalan atas kebijakan yang diambil dalam pemimpin dan lembaga. Pengawalan akan bersifat kontrol dan sekaligus sebagai pendamping atau partner dengan semua anggota atau bawahan. Secara praktis kepemimpina operasional berbeda dengan kepemimpinan administratif. Perbedaannya berada pada pola komunikasinya dengan anggota bawahannya dalam organisasi atau lembaga.

Kepemimpinan operasional dalam pendidikan kepemimpinan efektif mengarahkan dan mempengaruhi perilaku semua unsur dalam program studi, mengikuti nilai, norma, etika dan budaya organisasi yang disepakati bersama, serta mampu membuat keputusan yang tepat dan cepat

BAB 7 KEPEMIMPINAN TIM KERJA DALAM ORGANISASI 

Jenis-jenis Tim
  1. Tim formal, tim formal diciptakan oleh organisasi sebagai bagian dari struktur formal organisasi
  2. Tim vertikal, tim vertikal terdari dari seorang manajer dan para bawahannya dalam rantai komondo formal terkadang tim ini disebut tim komando dan tim funsional
  3. Tim horizontal, tim horizontal terdiri atas karyawan dari tingkat hierarkis yang hampir sama tetapi dari bidang keahlian yang berbeda
  4. Tim dengan tujuan khusus, adalah tim yang diciptakan diluar organisasi formal untuk mengerjakan proyek kepentingan atau kreatifitas khusus
  5. Tim dengan kepemimpinan sendiri, tim yang dibentuk dalam satu departemen yang sama dan anggotanya adalah karyawan untuk mendiskusikan cara meningkatkan kualitas efesiensi dan lain-lain
  6. Tim dilingkungan kerja yang baru, tim yang semakin sering digunakan adalah tim virtual/maya dan tim global
  • Tim virtual terdiri atas-atas anggota yang tersebar secara geografis dan organisasional yang terikat terutama oleh kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi
  • Tim global adalah tim kerja lalu lintas batas yang terbentuk dari anggota-anggota dengan kebangsaan yang berbeda dengan aktifitasnya menjangkau banyak negara 
BAB 8 KEPEMIMPINAN PADA ORGANISASI PUBLIK

Peran pemimpin pada organisasi publik

Peran yang sangat mendasar/ fundamental dari seseorang pemimpin organisasi publik adalah mampu mengintegrasikan variabel-variabel organisasi dengan manejemen sumber daya manusia kedalam arah manajemen seorang pemimpin organisasi

Dalam manajemen, pemimpin dalam mekanisme integrasi organisasi publik perlu dituangkan dalam beberapa aksi strategi seorang pemimpin dalam manejerial pemimpin itu sendiri yakni
  1. Penetapan tujuan
  2. Memotivasi 
  3. Komunikasi
  4. Pengambilan keputusan 
Fenomena kepemimpinan publik, ada pandangan dari beberapa hasil penelitian bahwa pada birokrasinya publik masih menunjukkan lemahnya kepemimpinan dalam berbagai level atau tingkat penguasaan kepemimpinan kapasitas dan kesadaran pemimpin melayani sangat terbatas kewenangan formal menjadi senjata ampuh dalam menggerakkan bawahan. Dapat didenefisikan adanya beberapoa fenomena kepemimpinan publik, antara lain:
  • Pemimpin publik dalam menjalankan roda birokrasi umumnya belum digerakkan oleh visi dan misi
  • Pemimoin publik senantiasa mengendalikan kewenangan formal yang dimilikinya 
  • Pemimpin publik memiliki kompetensi rendah.
  • Lemahnya akuntabilitas publik
BAB 9 KONSEP DAN PENERAPAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pengertian pengambilan keputusan adalah melakukan pengambilan penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil melalui perhitungan dan pertimbangan alternatif. Secara umum ada banyak yang dikemukakan para ahli tentang defenisi pengambilan keputtusan

G. R. Terry mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai pemilihan yang didasari kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang mungkin.

P. Siagian pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap suatu masalah pangumpulan fakta dan data penelitian yang matang atas alternatif dan tindakan

Hakekat pengambilan keputusan kebanyakan proses pengambilan keputusan terbagi dalam bebrapa langkah hal ini dapat ditelusuri dari ide yang dikembangkan Herbert A Simon ahli teori keputusan dan organisasi yang memenangkan novel yang mengonseptualisasikan tiga tahap utama dalam proses pengambilan keputusan.
  • Aktifitas inlegensi beresal dari pengrtian militer intellegence simon mendeskripsikan tahap awal ini sebagai penelusuran kondisi ini lingkungan yang memerlukan pengambilan keputusan 
  • Aktifitas desain selama tahap kedua mungkin terjadi tindakan penemuan,pengembangan dan analisis masalah
  • Aktivitas memilih tahap ketiga ini merupakan pilihan sebenar-benarnya memilih tindakan tertentu yang tersedia
BAB 10 KOORDINASI DAN ETIKA KOMUNIKASI PADA ORGANISASI 

Pengertian etika, etika berasal dari bahasa yunani ETHOS yang berarti kebiasaan. Etika mengandung arti sebagai 
  • Ilmu tentang apa yang baik dan buruk tentang hak dan kewajiban moral 
  • Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
  • Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat
Komunikasi dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seorang bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa menambah wawasan seseorang dalam berkerja ataupun dalam menjalani kehidupan sehari-hari maka untuk membina hubungan kerja antara pegawai maupun antar atasan bawahan perlu memberikan konsep komunikasi secara lebih terperinci.

Unsur-unsur kounikasi dalam organisasi 
  • Komunikator yaitu memberi berita dalam hal ini orang yang berbicara adalah pembawa berita
  • Menyampaikan informasi atau berita
  • Berita-berita
  • Komunikan 
  • Reaksi atau tanggapan 
Fungsi komunikasi dalam organisasi
  • Fungsi Informatif 
  • Fungsi Regulative
  • Fungsi Persuasif
  • Fungsi Integratif
Proses komunikasi dalam organisasi , terdapat 2 proses komunakasi dalam organisasi yaitu proses komunkasi internal dan eksternal 

1. Komunikasi internal, merupakan pertukaran gagasan diantara para pembaca administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan dalam struktur lengkap. Empat dimensi komunikasi dalam organisasi
  • downward communication
  • upward communacation 
  • horizontal communication 
  • interline communication
2. Komunikasi eksternal, adalah komunikasi anttara pemimpin organisasi dengan khalayak audience di luar organisasi 

BAB 11 KONSEP DAN PENERAPAN PENDELEGASIAN WEWENANG 

Pendelegasian wewenang , adakalanya seseorang yang berada di suatu posisi memiliki berbagai keterbatasan dalam melakukan suatu pekerjaan. Keterbatasan ini dapat dilihat dari segi ketersediaan waktu pengerjaan . jika keterbatasan ini tidak dapat ditanggulangi olehnya akan memperburuk kinerja organisasi maka perlu dilakukan apa yang dinamakn sebagai pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atau lebihdikenal dengan istilah delegation. Pelimpahan wewenang pada dasarnya merupakan proses pengalihan tugas kepada orang lain yang sah atau terlegetimasi didalam melakukan aktifitas yang ditunjukkan untuk pencapaian tugas organisasi yang jika tidak dilimpahkan akn menghambat proses pencapaian tujuan tersebut.

Manfaat pelimpahan wewenang, terdapat beberapa manfaat dari pelimpahan wewenang yang pertama adalah pelimpahan wewenang memungkinkan sub bagian atau bawahan mempelajari sesuatu yang baru dan memperoleh kesempatan untuk melakukan sesuatu yang baru tersebut keadaan ini memungkinkan bawahan untuk belajar bertanggung jawab akan sesuatu yang baru. Manfaat kedua adalah bahwa pelimpahan wewenang mendorong tercapainya keputusan yang lebih baik dalam berbagai hal

BAB 12 REWARD DAN PUNISHMENT DALAM ORGANISASI

Reward adalah diartikan sebagai ganjaran, hadiah penghargaan atau imbalan dalam konsep manajemen reward merupakan salah satu alat untuk peningkatan motivasi para pegawai. Reward dan Punishment merupakan suatu konsep yang dikembangkan dari suatu konsep manajemen sumber daya manusia terutama diajukan dalam rangka memotivasi seseorang untuk melakukan kebaikan dan meningkatkan prestasinya.

Jenis-jenis Reward
  1. Penghargaan intrinsik, menurut Schuster penghargaan intrinsik adalah penghargaan yang berasal dari respon individu terhadap pekerjaan itu sendiri yaitu berasal dari transaksi seorang individu dengan tugasnya tanpa campur tangan pihak ketiga 
  2. Penghargaan ekstrinsik, adalah suatu penghargaan yang datang dari luar diri orang tersebut 
Jenis-jenis Punisment 

Menurut veithzal rival, jenis-jenis punisment dapat diartikan seperti berikut
  1. Hukuman ringan. Dengan jenis teguran lisan kepada karyawan yang bersangkutan, teguran tertulis, pernyataan tidak puas secara tidak tertulis
  2. Hukuman sedang. Dengan jenis penundaan kenaikan gaji, penurunan gaji, penundaan kenaikan pangkat
  3. Hukuman berat. Dengan jenis penurunan pangkat, pembebasan dari jabatan, pemberhentian kerja, pemutus hubungan kerja
BAB 13 LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN DALAM ORGANISASI

Laporan pertanggungjawaban adalah suatu dokumen tertulis atau tidak tertulis yang disusun dengan tujuan memberikan laporan tentang pelaksanaan kegiatan dari suatu unit organisasi kepada organisasi yang lebih tinggi atau sederajat.

Pusat-pusat pertanggung jawaban pada organisasi atau perusahaan bisnis pada tingkat yang lebih besar dapat dibagi menjadi 4 bagian yaitu
  • Pusat biaya
  • Pusat pendapatan
  • Pusat laba
  • Pusat investasi
Format laporan pertanggungjawaban, laporan pertanggungjawaban berguna sebagai bahan evaluasi terhadap seluruh proses pelaksanaan kegiatan dan hasil-hasil yang dapat dicapai dari kegiatan tersebut yang selanjutnya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi perbaikan-perbaikan dan peningkatan kualitas pelaksanaan kegiatan pada masa yang akan datang. Dari segi bentuk tertulis laporan terbagi menjadi seperti berikut.
  • Laporan berbentuk formulir atau matriks
  • Laporan berbentuk momerandum atau nota
  • Laporan berbentuk surat
  • Laporan berbentuk naskah
  • Laporan berbentuk buku

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Mengatasi WhatsApp Tidak Bisa Dibuka di Android

Makalah Kenakalan Remaja di Sekolah - Contoh Makalah Tentang Kenakalan Remaja

Kamus Bahasa Hokkien | Percakapan Sehari Hari Menggunakan Bahasa Hokkien